- February 5, 2025
PLTU Jawa 9&10 sebagai Jembatan Menuju Energi Terbarukan: Teknologi Modern Jadi Kunci

Jakarta – Di tengah transisi menuju energi baru terbarukan (EBT), peran PLTU masih tetap penting sebagai jembatan untuk memastikan ketahanan energi nasional. Meskipun target Net Zero Emission (NZE) 2060 telah dicanangkan, peralihan dari batu bara ke energi bersih harus dilakukan secara bertahap. Penerapan teknologi Ultra Super Critical (USC) dan Selective Catalytic Reduction (SCR) di PLTU menjadi solusi antara sebelum beralih sepenuhnya ke energi terbarukan.
PLTU Jawa 9 & 10 yang telah mengadopsi teknologi ini bahkan mulai menerapkan co-firing dengan amonia hijau dan hidrogen hijau sebagai langkah transisi menuju pembangkit listrik berbasis energi bersih. Langkah ini diprediksi dapat menekan ketergantungan terhadap batu bara dan membuka jalan bagi inovasi di sektor ketenagalistrikan.
Menurut Fahmy Radhi, keberlanjutan pasokan energi nasional tidak bisa hanya bergantung pada satu jenis sumber daya. “PLTU masih memiliki peran strategis dalam transisi energi. Dengan inovasi teknologi, PLTU bisa menjadi lebih ramah lingkungan sebelum kita sepenuhnya beralih ke energi terbarukan,” katanya.
Pemerintah dan sektor industri perlu bekerja sama dalam merancang peta jalan yang realistis untuk transisi energi, termasuk mendorong investasi dalam teknologi bersih dan insentif bagi PLTU yang beralih ke metode lebih ramah lingkungan. Dengan langkah ini, ketahanan energi nasional tetap terjaga tanpa mengabaikan target pengurangan emisi karbon.