- May 8, 2025
Antrian Haji di Sumsel Capai 30 Tahun, Ribuan Lansia Menunggu Panggilan ke Tanah Suci

Lamanya daftar tunggu ibadah haji di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menimbulkan konsekuensi sosial dan spiritual yang signifikan, terutama bagi calon jemaah lanjut usia. Dengan masa tunggu yang mencapai 30 tahun, ribuan warga telah menanti sejak 2013, dan sebagian besar kini telah memasuki usia senja.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel, sebanyak 60.753 warga Kota Palembang tercatat dalam antrean keberangkatan haji, termasuk 6.914 orang lansia yang berusia di atas 65 tahun. Jumlah ini menggambarkan realita pahit: banyak warga yang mendaftar haji saat masih muda, namun baru mendapat giliran ketika sudah lanjut usia.
Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan, mengungkapkan bahwa saat ini masa tunggu haji di wilayahnya sudah mencapai 30 tahun, menjadi salah satu yang terpanjang di Indonesia. “Dengan waktu tunggu selama itu, kami mengimbau para jemaah untuk senantiasa memperkuat ibadah dan kesiapan fisik maupun spiritual sejak awal,” ujarnya di Palembang, Rabu (7/5).
Keberangkatan Haji 2025: Lansia Mendominasi, Fasilitas Harus Adaptif
Untuk tahun 2025, Embarkasi Palembang dijadwalkan memberangkatkan 8.143 orang, yang terdiri dari 7.012 calon jemaah asal Sumsel, 1.065 dari Bangka Belitung, serta 66 petugas kloter. Keberangkatan jemaah dimulai sejak 3 Mei hingga 29 Mei 2025, melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, menggunakan Pesawat Saudi Airlines Airbus 330 berkapasitas 370 orang.
Syafitri mengingatkan bahwa tema haji tahun ini adalah “Aman, Nyaman, Mabrur Sepanjang Umur”, yang menjadi pesan moral bagi para calon jemaah agar menjalani ibadah dengan niat tulus dan memanfaatkan waktu menunggu dengan amalan-amalan kebaikan.
Baca juga: Kronologi Kisruh Ijazah Palsu Jokowi
Solusi Jangka Panjang untuk Daftar Tunggu Haji
Fenomena panjangnya antrean haji bukan hanya terjadi di Sumsel. Beberapa wilayah lain di Indonesia juga menghadapi kondisi serupa. Untuk mengatasinya, pemerintah melalui Kementerian Agama RI terus mengupayakan peningkatan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi, serta mengedukasi masyarakat tentang alternatif ibadah lain seperti umrah sunnah yang tidak memerlukan daftar tunggu.
Namun demikian, peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendaftar haji di usia sangat muda juga menjadi tantangan tersendiri. Hal ini berdampak pada jumlah lansia yang besar dalam daftar tunggu, sehingga kebutuhan akan fasilitas ramah lansia menjadi semakin mendesak.
Penutup: Ibadah Tak Menunggu Usia, Persiapan Harus Dimulai Sejak Dini
Kondisi antrean haji yang mencapai tiga dekade seharusnya menjadi refleksi bersama bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang memerlukan kesiapan menyeluruh. Para calon jemaah, khususnya yang masih muda, diimbau untuk memanfaatkan waktu menunggu sebagai masa persiapan agar saat panggilan datang, tubuh dan jiwa siap sepenuhnya.